Suwuk Laptop adalah pelayanan Service yang siap membantu segala keluhan komputer, laptop, dan Printer anda. silakan langsung menghubungi nomor yang tertera
Cerita Karomah (Kemuliaan) Guru Mulia Al-Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa
1. Al-Habib Munzir al-Musawa Tidak Memiliki Rumah
Seseorang pernah bertanya kepada Habib Munzir: “Wahai Habib, bukankah Rasul Saw. juga punya rumah walau sederhana?”
Beliau Habib Munzir tertegun dan menangis, beliau berkata: “Iya betul,
tapi kan Rasul Saw. juga tidak beli tanah, beliau diberi tanah oleh kaum
Anshar, lalu bersama-sama membangun rumah, saya takut dipertanyakan
Allah kalau ada orang muslim yang masih berumahkan koran di pinggir
jalan dan digusur-gusur, sedangkan bumi menyaksikan saya tenang-tenang
di rumah saya.”
2. Perjumpaan Al-Habib Munzir dengan Wali Besar Tarim
Seorang wali besar Tarim, salah satu guru al-Habib Umar bin Hafidz yang
bernama al-Habib Abdul Qadir al-Masyhur, saat al-Habib Munzir datang
menjumpainya, maka al-Habib Abdul Qadir al-Masyhur yang ketika itu
usianya sudah tua renta langsung menangis dan berkata: “Wahai Muhammad…!
(Saw.)” Maka al-Habib Munzir berkata: “Saya Munzir, nama saya bukan Muhammad.” Lalu al-Habib Abdul Qadir al-Masyhur berkata: “Engkau Muhammad Saw.!, Engkau Muhammad Saw.!”
Maka al-Habib Munzir diam. Kemudian saat al-Habib Umar bin Hafidz
datang maka segera al-Habib Abdul Qadir al-Masyhur berkata: “Wahai Umar,
inilah Maula Jawa (Tuan Penguasa Pulau Jawa)” Al-Habib Umar bin Hafidz pun hanya tersenyum mendengarnya.
3. Kesaksian Seorang Ibu dari Australia Jama’ah Majelis Rasulullah Saw.
Kita saksikan, ke manapun al-Habib Munzir pergi pasti disambut tangis
ummat dan cinta. Bahkan sampai ke pedalaman Irian, ongkos sendiri, masuk
ke daerah yang sudah ratusan tahun belum dijamah para da’i, ratusan
orang yang sudah masuk Islam di tangan al-Habib Munzir, banyak orang
bermimpi Rasul Saw. selalu hadir di majelisnya. Dikisahkan bahwa ada
seorang ibu-ibu dari Australia yang selalu mimpi jumpa Rasulullah Saw.
Ia sudah bai’at dengan banyak thariqah, dan 10 tahun ia tak lagi bisa
melihat Rasul Saw. entah kenapa. Namun ketika ia hadir di Majelis
al-Habib Munzir tepatnya yaitu saat Majelis Rasulullah Saw. Digelar di
Masjid Almunawar, ia bisa melihat lagi Rasulullah Saw. Maka si ibu
itu berkata: ”Sungguh Habib yang satu ini adalah Syeikh Futuhku, dia
membuka hijabku tanpa ia mengenalku, dia benar-benar dicintai oleh
Rasulullah Saw.” Lalu kabar tersebut disampaikan kepada al-Habib Munzir, dan beliau hanya menunduk malu.
4. Al-Habib Munzir Saat Diminta Mendoakan Al-Habib Umar Maulakhela
Ketika banyak orang yang meminta supaya al-Habib Umar Maulakhela
didoakan agar sembuh dari sakitnya, maka beliau al-Habib Munzir dengan
tenang menjawab: “Al-Habib Novel bin Jindan yang akan wafat, dan
al-Habib Umar Maulakhela masih panjang usianya.” Benar saja, keesokan harinya al-Habib Novel bin Jindan wafat, dan al-Habib Umar Maulakhela sembuh dan keluar dari opname.
5. Al-Habib Munzir Saat Diminta Mendoakan Al-Habib Anis Al-Habsyi
Ketika al-Habib Anis al-Habsyi Solo sakit keras dan dalam keadaan
kritis, orang-orang mendesak al-Habib Munzir untuk menyambangi dan
mendoakan al-Habib Anis, maka beliau berkata pada orang-orang dekatnya
bahwa al-Habib Anis akan sembuh dan keluar dari opname, Insya Allah
kira-kira masih sebulan lagi usia beliau. Betul saja, al-Habib Anis sembuh, dan sebulan kemudian wafat.
6. Kejadian Hendak Meletusnya Gunung Papandayan
Ketika Gunung Papandayan bergolak dan sudah dinaikkan posisinya dari
siaga 1 menjadi “Awas”, maka al-Habib Munzir dengan santai berangkat ke
sana. Sesampainya ke ujung kawah, al-Habib Munzir berdoa dan
melemparkan jubahnya ke kawah. Sesaat kemudian kawah itu reda hingga
kini. Kejadian ini sudah bertahun-tahun yang lalu sekitar 8 tahunan dan
VCD/ -dokumentasinya disimpan di markas Majelis Rasulullah Saw. namun
beliau al-Habib Munzir melarang untuk disebarkan.
7. Kisah Sang Dukun Beji Depok 1
Ketika al-Habib Munzir masuk ke wilayah Beji Depok, yang terkenal
dengan sihir dan para dukun jahatnya, malam itu al-Habib Munzir
mengadakan acara Maulid Nabi Saw. Keesokan harinya seorang dukun
mendatangi panitia acara tersebut dan berkata: “Saya ingin jumpa dengan
Tuan Guru yang semalam buat Maulid di sini..!” Orang-orang yang
melihat dan mendengarnya menjadi kaget, karena dia terkenal dukun jahat
dan tak pernah shalat serta tak mau dekat dengan ulama pun juga sangat
ditakuti. Ketika ditanya kenapa, dukun itu menjawab: “Saya mempunyai
4 Jin khodam, semalam mereka lenyap, lalu Shubuh tadi saya lihat mereka
(para Jin khodam itu) sudah pakai baju putih dan sorban dan sudah masuk
Islam. Ketika kutanya kenapa kalian masuk Islam dan jadi begini?, maka
Jin-jin ku menjawab: “Apakah juragan tidak tahu? Semalam ada Kanjeng
Rasulullah Saw. hadir di acara al-Habib Munzir, kami masuk Islam
karenanya.”
8. Kisah Sang Dukun Beji Depok 2
Seorang
dukun di Beji Depok yang mempunyai dua ekor macan jadi-jadian yang
dipergunakan untuk menjaga rumahnya. Malam itu macan jejadiannya hilang,
kemudian ia mencarinya. Ia menemukan kedua macan jadi-jadiannya itu
sedang duduk bersimpuh di depan pintu masjid mendengarkan ceramah
al-Habib Munzir.
9. Gangguan Jahat Menyerang Murid-murid Al-Habib Munzir
Saat berapa murid al-Habib Munzir berangkat ke Kuningan Jawa Barat,
daerah yang terkenal ahli santet dan jago sihirnya, maka al-Habib Munzir
menepuk bahu muridnya dan berkata: “Ma’annabiy...! -, berangkatlah,
Rasul Saw. bersama kalian.” Maka saat mereka membaca maulid,
tiba-tiba terjadi angin ribut yang mengguncang rumah itu dengan dahsyat,
lalu mereka meminta kepada Allah perlindungan, dan teringat al-Habib
Munzir dalam hatinya. Tiba-tiba angin ribut tersebut reda, dan mereka
semua mencium aroma minyak wangi yang biasa dipakai al-Habib Munzir yang
seakan lewat di hadapan mereka. Dan terdengar pula ledakan bola-bola
api di luar rumah yang tak bisa masuk ke rumah itu. Ketika mereka pulang dan diceritakan semua kejadian tersebut kepada al-Habib Munzir, beliau hanya senyum dan menunduk malu.
10. Saat Al-Habib Munzir Berdakwah di Bali
Saat al-Habib Munzir berkunjung ke Bali dan hendak menginap di salah
satu hotel, berkatalah muslimin di sana: “Habib, semua hotel penuh, kami
tempatkan Habib di tempat yang dekat dengan kediaman Raja Leak (Raja
Dukun Leak di Bali).” Maka al-Habib Munzir membalasnya dengan senyuman pertanda setuju.
Keesokan harinya Raja Leak itu, yang terkenal sangat jarang keluar dari
dalam rumahnya, siang itu dia keluar dari sarangnya seraya berkata:
“Saya mencium wangi Raja dari Pulau Jawa ada di sekitar sini semalam.”
11. Sikap Al-Habib Munzir Terhadap Pencacinya
Dulu saat ramai-ramainya berita tentang Ahmadiyyah muncul, al-Habib
Munzir dicaci-maki oleh seseorang dengan sebutan Munzir Ghulam Ahmad!,
dengan alasan al-Habib Munzir tidak mau ikut demo anti Ahmadiyah.
Al-Habib Munzir tetap senyum dan bersabar dalam menanggapinya, beliau
memilih jalan damai dan membenahi ummat dengan kedamaian daripada
kekerasan. Dan al-Habib Munzir sudah memaafkan si pencaci itu sebelum
orang itu meminta maaf padanya. Bahkan al-Habib Munzir saat itu
menginstruksika -n agar jamaahnya jangan ada yang mengganggu si pencaci
yang disebut-sebut sebagai Da’i itu. Beberapa waktu kemudian,
tepatnya saat Majelis Rasulullah Saw. digelar di masjid Almakmur Tebet,
al-Habib Munzir malah duduk berdampingan dengan si pencaci itu. Al-Habib
Munzir tetap ramah dan sesekali bercanda dengan Da’i yang pernah
mencacinya sebagai murtad dan pengikut Ahmadiyah.
Alhasil masih
sangat banyak kisah-kisah kemuliaan Guru Mulia al-Habib Munzir
al-Musawa. Semoga dari yang secuil ini bisa dijadikan pelajaran dalam
kehidupan kita, mampu kita teladani akhlak luhur beliau sebagaimana yang
pernah dicontohkan juga oleh Kakek beliau Rasulullah Saw.
"Allahumma ya Allah ampunilah seluruh dosa almarhum, maafkan seluruh
kesalahan almarhum, terimalah amal ibadah almarhum, terimalah almarhum
sebagai hambaMu mulia disisiMu, luaskan lapangkan kuburan almarhum,
jadikanlah kuburan almarhum taman diantara taman SyurgaMu, berilah
kekuatan iman, kesabaran dan hikmah bagi keluarga almarhum dan kami
sebagai sahabat dan murid almarhum...aamiin".
Alhabib Ali bin Muhammad Al-Habsyi (Shahibul Maulid Simtuddhuror) menasihatkan:
“ Ajarkan kepada anak-anak anda Al-Qur’an, karena tidak ada penawar
bagi hati ini seperti Al-Qur’an, karena setiap huruf pada Al-Qur’an
diliputi cahaya.
Cahaya tadi kemudian akan masuk ke mata dan telinga pembaca dan pendengarnya
Dan ajarilah putra-putri anda ilmu pengetahuan yang bermanfaat sejak dini.
Ketahuilah!!! menghafal di waktu masih kecil seperti mengukir di atas batu prasasti.