WHAT'S NEW?
Loading...

Wisata Nganjuk


Candi Ngetos


Candi Ngetos terletak di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos sekitar 5 kilometer ke arah selatan kota Nganjuk. Ada sebuah warisan dari tahun 859 Saka atau 937 Masehi. warisan ini terbuat dari batu bata merah. Di tempat itu, Anjuk Ladang, prasasti kuno juga ditemukan.Dekat ke tempat ini, ada sebuah warisan sejarah kuno yang dikenal oleh Candi Ngetos.Menurut sejarawan, berdasarkan yang membentuk candi, candi ini telah dibuat pada abad XV (jaman Majapahit). Fisik, candi ini telah rusak dan tidak dapat mengidentifikasi lagi. Ia meninggalkan utama candi, yang memiliki empat lega.

Candi ini diyakini sebagai Hayam Wuruk (Raja yang terkenal Mojopahit) kubur. Pada saat itu, ia ingin dikubur di tempat yang tinggal di depan gunung Wilis. Daerah ini merupakan salah satu bagian Mojopahit. Kemudian Hayam Wuruk memiliki ide dan meminta pamannya (Raja angin) bernama Raden Condromowo dan berjudul Raden Ngabei Selopurwoto, untuk membangun kuil. Dia juga meminta pamannya untuk dikuburkan di kuil ini jika ia telah mati.Masyarakat sekitar juga percaya bahwa di Ngetos, ada candi kembar dan disebut Candi Tajum. Tapi salah satu dari mereka adalah lebih besar dari yang lain. Dikatakan bahwa makam Hayam Wuruk berada di candi yang hilang.




Air terjun sedudo

Air Terjun Sedudo terletak di Ngliman, Sawahan kabupaten. Dijangkau dari Nganjuk sekitar 30 km. Udara segar dan sejuk. Lokasi ini sering dikunjungi oleh banyak orang terutama selama Suro, salah satu bulan dari tahun Jawa. Sebuah air terjun mengesankan lebih dari 100 meter tingginya, Sedudo Falls - seperti banyak lainnya jatuh, mata air, dan sumur di Jawa diyakini menjadi semacam air mancur dari pemuda. Pemerintah kabupaten dan masyarakat sekitar, selalu mengadakan upacara tradisional setiap Suro. Menurut mereka, Air Terjun Sedudo digunakan untuk patung mandi dalam upacara Parna Prahista, maka air terpercik ke tubuh untuk mendapatkan keselamatan dan awet muda. Upacara tradisional mengambil air Sedudo sakral sebagai tanda untuk memulai mandi umum dilakukan oleh 12 gadis dengan rambut panjang dan anak laki-laki. Bentuk prosesi ini adalah mandi bersama di kolam renang di bawah air terjun Sedudo, dan diselenggarakan setiap Suro (bulan Jawa pertama). Prosesi ini dipimpin oleh Bupati Nganjuk dan diikuti oleh para pengunjung lokal, dan wisatawan yang datang dari seluruh Jawa. Setelah mandi, masih di daerah Sedudo, para pengunjung akan dihibur dengan seni tradisional bernama Jedor.
Air Terjun Sedudo terletak di kaki Gunung. Wilis, seperti lainnya jatuh, air yang jernih, jatuh, dan udara segar. Tapi ini air terjun sumur di Jawa diyakini menjadi semacam air mancur dari pemuda, terutama selama bulan pertama tahun Jawa, akan diberkati dengan pemuda yang kekal. Selain air terjun itu sendiri, perjalanan ke atas bukit dari Nganjuk, mengikuti sungai saat ini, menawarkan kunjungan yang luar biasa dari negara pegunungan yang segar. Dalam Air Terjun, kita juga bisa mendapatkan sarana dan fasilitas seperti: toilet, kamar mandi, penjual makanan, penjual pakaian, penjual buah, dan suvenir. Selain air terjun itu sendiri, perjalanan ke atas bukit dari Nganjuk, mengikuti kursus sungai, menawarkan pemandangan yang luar biasa dari daerah gunung


Roro Kuning



Air terjun Roro Kuning terletak + 23 km selatan kota Nganjuk. Lokasi ini adalah sebuah desa yang indah, yang memiliki pohon-pohon hutan pinus yang indah, sungai yang jernih dan membanggakan beberapa air terjun. Lokasi ini menantang dan sangat indah. Air terjun ini merupakan air terjun paling dekat dengan Monumen Panglima Soedirman, sementara yang lain adalah Pacoban Ngunut (* 75 m) dan Coban Pacoban (* 95 m tinggi).



Baca juga wisata di jawa timur SLG (Simpang Lima Gumul) Kediri menjadi titik tengah kawasan seluas sekitar 13 ha yang dijadikan bupati Kediri.


Sumber : http://keindahannganjuk.blogspot..com/

0 komentar:

Posting Komentar