Pada zaman dahulu, ketika manusia dengan akhlak baik memerintah sebuah negara. Mereka menjelaskan hubungan antara rakyat biasa dan keluarga kerajaan dengan sebuah peribahasa kuno yang berbunyi,
“Air dapat mengalirkan sebuah perahu tetapi dapat juga menenggelamkan sebuah perahu.”
Mereka mengizinkan perbedaan pendapat dan melakukan yang terbaik bagi rakyatnya untuk dapat mengeluarkan pendapat mereka secara bebas.
Hal itu bertujuan untuk mendapatkan masukan apakah pemerintah mereka cukup baik dan apakah pemerintah disukai oleh masyarakat umum. Mereka akan melakukan apa yang didukung oleh rakyatnya dan meluruskan apa yang bertentangan dengan keinginan rakyat.
Mereka melihat opini yang berkembang di masyarakat sebagai cermin untuk merefleksikan kesalahan yang terjadi dalam pemerintahan. Di China, dikatakan bahwa masa kuno menghasilkan zaman penuh kedamaian dan keharmonisan, membawa berkah dan sejahtera kepada rakyatnya. Generasi berikut akan sangat merindukan era besar tersebut.
Pada Periode Negara Berperang (453 SM – 221 SM), adalah seorang kanselir bernama Zou Ji di Negara Qi. Beliau adalah seorang yang memiliki badan yang tinggi dan bisa dibilang memiliki wajah rupawan. Beliau mendengar bahwa di bagian utara dari kota, ada seorang bernama Xu Gong, yang juga sangat terkenal dan tampan.
Zou Ji kemudian bertanya kepada isterinya,”Dibandingkan dengan Xu Gong, siapakah yang lebih tampan, Xu Gong ataukah saya?” istrinya menjawab,”Kamu sangatlah tampan sehingga Xu Gong tidak dapat dibandingkan denganmu.”
Mendengar jawaban itu, Zou Ji sedikit ragu atas pernyataan istrinya dan kemudian bertanya kepada selir dan tamunya. Mereka semua berkata,”Xu Gong tidaklah setampan anda.” Tidak lama setelahnya, Zou Ji memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Xu Gong dan dia mendapati bahwa Xu Gong jauh lebih tampan dibandingkan dengannya.
Zou Ji kemudian pergi ke pengadilan untuk bertemu dengan Raja Wei dari Negara Qi dan berkata kepadanya,”Saya tahu bahwa saya tidaklah setampan Xu Gong, tetapi istri saya, selir saya, dan tamu saya, semua berkata bahwa saya lebih tampan dibandingkan dengannya, dengan alasan istri saya mencintai saya dan merupakan bagian dari saya, selir saya segan terhadap saya, dan tamu saya hanyalah berusaha untuk mencari muka.”
Zou Ji kemudian melanjutkan,”Sekarang Negara Qi memiliki wilayah yang tersebar beberapa ribu Li (1 Li = 500 meter) dengan keseluruhan 120 kita. Semua isteri dan selir anda sangat mencintai anda dan merupakan bagian dari anda, menteri anda sangat segan kepada anda, dan semua bawahan anda berusaha untuk mencari muka. Dari sudut pandang ini, Yang Mulia, anda benar benar berada dalam kegelapan dan tidak mengetahui kebenaran dan kenyataan!”
Setelah mendengar hal ini, Raja menjawab,”Anda benar.” Beliau kemudian mengeluarkan perintah, “Semua orang, apakah dia adalah pejabat pemerintah ataupun rakyat biasa, akan diberikan penghargaan bila dia dapat menunjukkan kesalahan yang telah saya perbuat. Kepada siapapun yang menulis kepada saya untuk menunjukkan kesalahan saya, akan diberikan penghargaan yang secukupnya dan siapapun yang membicarakan kesalahan saya di tempat umum akan diberikan penghargaan juga.”
Segera setelah perintah ini dikeluarkan, sekerumunan pejabat datang untuk mengungkapkan pendapat mereka dan istana penuh dengan para pengunjung. Beberapa bulan setelahnya, masih terdapat rakyat yang mengunjungi istana dari waktu ke waktu, menyampaikan pendapat mereka. Setahun setelah berlalu, masih juga ada segelintir orang yang ingin menyampaikan pendapatnya, dan tidak ada lagi yang dapat mereka katakan.
Sebagai hasilnya, terbentuklah pemerintahan yang hebat di Negara Qi. Ketika negara tetangga seperti Yan, Zhao, Han dan Wei mendengar hal ini, mereka berkunjung ke Negara Qi untuk memberikan penghormatan. Dengan cara ini, Negara Qi berhasil menaklukkan negara lain tanpa menggunakan senjata ataupun kekuatan militer.
Di Negara Zheng (806 SM – 375 SM), terdapat tempat pertemuan umum dimana rakyat dapat datang dan mengeluarkan pendapat mengenai kejadian terkini, baik ataupun buruk, mengenai kerajaan. Ran Ming, seorang pejabat senior di Negara Zheng, bertanya kepada Zi Chan, Perdana Menteri Zheng, jika mereka perlu menghilangkan tempat pertemuan umum ini.
Zi Chan menjawab, “Mengapa? Sebelum dan setelah kerja, rakyat dapat datang dan berbicara mengenai hal-hal yang baik dan buruk mengenai kerajaan. Kita akan terus melakukan apa yang didukung oleh rakyat dan meluruskan apa yang tidak mereka sukai. Kita dapat belajar banyak. Mengapa kita harus menghilangkannya?”
Zi Chan melanjutkan,”Saya mendengar bahwa menjadi seorang yang tulus dan baik dapat menghilangkan dendam dan kebencian. Saya tidak pernah mendengar bahwa menjadi seorang yang sombong kekuasaan dan memaksa dapat menghilangkan dendam dan kebencian. Tidaklah sulit untuk menghentikan pertemuan itu, benar?.”
“Tetapi jika kita melakukannya, akan seperti menghentikan air sungai untuk mengalir. Hasilnya sungai akan meluap dan akan menyakiti rakyat banyak. Mengapa tidak membuka jalur dan membiarkan air sungai mengalir dan tentu saja disertai dengan pemberlakukan peraturan? Biarlah kita mendengar pendapat mereka dan menganggapnya sebagai masukan yang baik untuk memerintah negara ini.”
Dengan demikian, disebutkan bahwa Zi Chan memerintah Negara Zheng selama 26 tahun dengan catatan pemerintahan yang bagus dan juga sangat harmonis dengan rakyatnya. Ketika Zi Chan mangkat, rakyat sangatlah bersedih selayaknya seperti kehilangan orang tua mereka. Ada juga yang mengambil pendekatan yang berlawanan.
Sebuah pepatah kuno menyatakan,”Sesuatu yang adil akan mendapatkan dukungan yang berlimpah, sedangkan sesuatu yang tidak adil akan mendapatkan sedikit. Sesuatu yang tidak adil bahkan tidak akan mampu mendapatkan dukungan dari anggota keluarga dan kerabat.”
Untuk mereka yang melawan kehendak rakyat, bukan hanya mereka tidak akan mendapatkan berkah dari Yang Maha Kuasa, mereka bahkan tidak akan mendapatkan dukungan dari anggota keluarga dan kerabat mereka.
Pada Periode Zhou Barat (1046 SM – 771 SM), Raja Li dari Zhou disebut-sebut sebagai raja yang tidak baik dan juga sangat kejam. Di belakangnya, rakyat membicarakan pemerintahannya yang tiran. Zhao Gong (anak dari Raja Wen dari Zhou dan adik laki-lakinya Raja Wu) memberitahukan kepadanya, ”Rakyat tidak tahan lagi terhadap tangan besi seperti itu.”
Raja Li sangatlah marah ketika mendengar hal ini. Dia mengirimkan penasehat ke Negara Wei dan menugaskannya untuk mengamati rakyat yang sering membicarakan mengenai masalah istana.
Berdasarkan laporan dari penasehat, Raja Li akan membunuh orang-orang tersebut. Sebagai hasilnya, rakyat tidak lagi berani untuk membicarakannya. Ketika mereka bertemu satu sama lain, mereka hanya menggunakan tatapan mata mereka untuk menyampaikan ketidakpuasan.
Raja Li sangatlah senang dengan keadaan tersebut. Beliau kemudian memberitahukan Zhao Gong, “Lihatlah, saya mampu membuat mereka untuk tidak berbicara. Mereka tidak berani lagi untuk berkata apa-apa lagi.”
Zhao Gong menjawab, “Cara ini membuat orang tutup mulut. Memblokir perkataan manusia lebih berbahaya daripada memblokir aliran sungai. Dengan demikian, ketika anda ingin mengatur air, anda harus membuka jalur aliran air sehingga air dapat mengalir. Ketika anda mengatur suatu negara, anda juga harus mengizinkan mereka mempunyai jalur untuk berbicara sehingga mereka dapat menyampaikan pendapatnya.”
Zhou Gong melanjutkan,”Rakyat seharusnya mendapatkan kebebasan untuk menyampaikan pendapat, mengenai masalah pemerintahan sehingga dapat diperiksa dan dievaluasi. Hal-hal yang baik dapat dilanjutkan dan hal-hal yang buruk dapat dicegah. Sebagai hasilnya, kemakmuran akan meningkat. Jika anda menutup mulut rakyat anda, siapa yang akan perduli dengan masalah pemerintahan?”
Raja Li tidak mau mendengar nasehat ini dan rakyatnya juga tidak berani lagi untuk berbicara. Dalam waktu tiga tahun, rakyatnya memberontak dan menghukumnya dengan mengasingkan Raja Li di tempat yang dinamai “Zhi.”
Sejarah mencerminkan muncul dan jatuhnya dinasti. Yang bijaksana akan diagungkan dan yang tidak bijaksana akan hilang. Orang dahulu kala berkata orang berbudi baik akan mendapatkan berkah dari Langit dengan pemerintahan yang baik karena menghasilkan keharmonisan untuk rakyatnya. Demikian juga, pejabat yang tidak baik akan membuat Langit murka dan mendapatkan perlawanan dari rakyat sehingga akan mendapatkan balasan dari Langit dan juga dari rakyatnya.
Pada masa kini di daratan China, orang akan melihat bahwa keadaan telah mencapai kondisi ekstrim dan rakyat tidak diperbolehkan untuk menyatakan pendapat mereka secara bebas. Raja Li dari Zhou hanya memiliki satu penasehat yang mengawasi siapapun yang berani berbicara dan rakyat masih dapat menggunakan tatapan mata untuk menyatakan ketidakpuasan mereka ketika bertemu satu sama lain.
Sekarang, di daratan China, polisi rahasia yang terus menerus mengawasi pengguna internet berjumlah jutaan. Juga, terdapat banyak sekali polisi berpakaian preman di mana-mana. Bahkan ketika rakyat telah berperilaku baik dan patuh, atau tinggal di dalam rumah, mereka juga sering diculik dan dimasukkan ke dalam penjara tanpa alasan.
Mereka tidak diberi kesempatan untuk “menggunakan tatapan mata untuk menyampaikan ketidakpuasan mereka.” Mereka sering kali dipukul, dibuat menjadi cacat atau bahkan dibunuh, dan keluarga mereka bahkan tidak diijinkan untuk menyuarakan kepedihan mereka atas cacat atau kematian yang dihadapi.
Hanya diperlukan tiga tahun bagi Raja Li dari Zhou untuk menghentikan rakyatnya mengeluarkan pendapatnya sebelum akhirnya beliau diasingkan. Partai Komunis China (PKC) telah memerintah secara tangan besi selama beberapa dekade.
Praktek jahat PKC untuk menghentikan rakyatnya memberikan pendapat mereka telah melampaui Raja Li dari Zhou. PKC tidak mempercayai rakyatnya secara total. Jika kita menggunakan pengetahuan Zaman dahulu, hal ini telah membuat Langit dan rakyatnya sangat marah dan tentu saja akan segera dimusnahkan.
sumber : blogkuunik.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar