Manfaat Belajar dari Kematian
Menurut Imam Abdullah bin Alwi Al Haddad, manfaat yang besar dalam
mengingat kematian ialah, “pendek angan-angan, bergegas memperbaiki amal
perbuatan, dan menyiapkan bekal untuk akhirat.”
Pendek
angan-angan memiliki makna tidak menunda-nunda dalam berbuat kebaikan.
Setiap kebaikan yang diketahui segera dilaksanakan tanpa mengulur waktu.
Sebab dalam keyakinan seorang yang
‘pendek angan-angan’ bahwa tidak ada yang bisa memastikan ajal sehingga
ia menjadi khawatir pada saat menunda lalu tak sempat beramal, ia telah
mati.
Sebaliknya, apabila seseorang memiliki angan-angan yang
panjang, ia akan suka mengulur-ulur waktu dalam beramal. Serasa kematian
dapat diutak-atik. Apa yang terjadi kemudian? Ia akan melewatkan banyak
kesempatan untuk melakukan kebaikan yang sejatinya dapat dengan mudah
dikerjakan. Ada kebaikan di waktu pagi, ia tunda ia menjelang sore. Ada
amal shaleh di waktu sore, ia tunda hingga pagi. Padahal waktu terus
berjalan bahkan berlalu dengan kegesitannya tanpa pernah jeda. Umur
semakin merambat tua. Rambut telah beruban. Anak cucu telah terlahir.
Sementara amal tidak maksimal.
Apabila kita belajar dari
kematian dengan sungguh-sungguh maka kita akan bertindak segera dalam
mempersiapkan hari esok. Kita akan memperhatikan apa-apa yang kita
lakukan untuk hari esok. Sungguh, sangat berbeda dengan apa yang disebut
sebagai panjang angan-angan, yang melalui hidup dengan santai,
menganggap hidup akan lama, yang meletakkan harapan dan keinginan akan
terjadi masih jauh dan tidak memikirkan kapan kematian akan datang. (Habib Ali Akbar bin Agil)
WHAT'S NEW?
Loading...
0 komentar:
Posting Komentar