Sabda Nabi Muhammad SAW :
“….Perhatikanlah
sesungguhnya di dalam tubuh manusia itu ada sekerat daging, jika
sekerat daging itu baik, maka baiklah seluruh tubuh itu. Dan jika
sekerat daging itu rusak, maka rusaklah seluruh tubuh, ketahuilah ! yang
sekerat itu adalah hati.” (H.R Imam Bukhori & Muslim)
Hati
adalah tuan dan rajanya seluruh anggota dan merupakan sumbernya
keimanan serta akhlak dan niat yang tercela ataupun terpuji. Dan tidak
akan bahagia kehidupan seseorang di dunia dan di akhirat kecuali dengan
membersihkan dan mensucikan hati itu dari kejahatan-kejahatannya
dankehinaannya, serta menghiasinya dengan kebaikan –kebaikan dan
keutamaan-keutamaan.
Akhlak yang tercela dan sifat yang terkutuk di dalam hati itu banyak
sekali, demikian juga akhlak yang terpuji serta sifat yang baik-baik
yang sebaiknya bagi setiap orang mu’min agar menghiasi hatinya dengan
hal-hal tersebut.
Ketahuilah
bahwa sifat-sifat yang tercela di dalam hati itu merupakan penyakit
baginya dan kadang-kadang menyebabkan kebinasaan di dunia dan di
akhirat. Maka setiap mu’min tetap perlu mengobati hatinya dan tidak
boleh tidak baginya harus berusaha untuk menyehatkan hatinya, sebab
tidak akan selamat di akhirat kecuali yang menghadap Allah dengan hati
yang selamat.
Untuk
menyelamatkan hati dari penyakit-penyakit yang membinasakan itu, orang
mu’min wajib membersihkan hati itu dari ragu-ragu terhadap Allah dan
Rasul-Nya dan Akhirat, karena syak (ragu-ragu) itu adalah penyakit hati
yang paling berbahaya terutama ketika menghadapi kematian yang
kadang-kadang menyebabkan su’ul khotimah.
Penyakit
ragu ini kadang-kadang merupakan musibah bagi sebagian orang. Maka
tidak boleh bagi orang yang yang terdapat di dalam hatinya keragu-raguan
tersebut yang menyebabkan menghadap Allah dalam keadaan ragu-ragu.
Maka wajib bagi orang mu’min untuk bersungguh-sungguh menghilangkan
keragu-raguan terhadap Allah dan Rasulnya serta akhirat dari lubuk
hatinya dengan sekuat tenaga.
Sesuatu
yang paling manfaat untuk menghilangkan keragu-raguan itu ialah
“Bertanya kepada Ulama yang ‘arif billah, yang benar-benar ahli dalam
agama Allah serta zuhud terhadap dunia .”
Jika tidak mendapatkan ulama yang demikian, maka hendaklah mempelajari
kitab-kitabnya yang dikarang oleh beliau-beliau itu dalam hal ilmu
Tauhid dan keimanan yang benar.
Termasuk penyakit hati yang berat adalah Sombong, itu adalah sifat syetan : Allah SWT berfirman :
,Allah SWT berfirman yang artinya "Orang yang sombong itu dibenci oleh Allah SWT"
Sesungguhnya Allah
tidak suka kepada orang yang berlagak dan bermegah-megah, karena
berlagak dan bermegah-megah itu termasuk sifat orang yang sombong. Orang
yang sombong dicap hatinya oleh Allah untuk tidak dapat ta’at
kepada-Nya.
Sebagaimana firman Allah SWT : yang artinya : “Demikianlah Allah mengecap hati setiap orang yang sombong serta dzolim”
Orang yang sombong itu dipalingkan hatinya dari ayat-ayat Allah, sebagaimana firman Allah Ta’ala berfirman :
) “Kami akan memalingkan hati orang-orang yang sombong di bumi ini dari ayat-ayat kami dan tidak mau menerima kebenaran
Firman Allah dalam
hadits Qudsi : “Kebesaran adalah selendangKU, dan keagungan adalah
kainKU, maka barang siapa yang merebut dari padaKU salah satu dari
keduanya, pasti AKU lemparkan ia ke dalam neraka.”
Sabda Rasulullah SAW : “Orang-orang yang sombong akan dikumpulkan di
padang mahsyar pada hari kiamat sekecil debu dalam bentuk manusia
tertimpa kehinaan dari segala arah.”
Dan bersabda
Rasulullah SAW: “Barangsiapa mengagungkan dirinya dan bertingkah dalam
jalannya, ia akan menemui Allah dan Allah murka kepadanya.”
Bersabda Rasulullah SAW (mengenai Qorun) “ketika dia bergaya dengan
pakaiannya karena membanggakan diri, tiba-tiba Allah membenamkan dia ke
dalam bumi, maka dia meronta-rnta di dalamnya sampai hari kiamat.”
Tersebut dalam
hadits pula : “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya
terdapat seberat biji yang kecil dari kesombongan. Bertanya seorang
sahabat: “Wahai Rasulullah orang-orang senang jika pakaiannya bagus,
sandalnya bagus (Apakah ia termasuk orang yang sombong?) Jawab
Rasulullah SAW : “Sesungguhnya Allah SWT indah dan senang kepada
keindahan.”
Sombong itu adalah menolak kebenaran dan menghinakan orang lain, maka
barangsiapa yang mengagungkan dirinya dan bermegah-megah serta
meremehkan/menganggap kecil orang lain, maka ia adalah orang yang
sombong yang dikutuk oleh Allah SWT
Sesungguhnya sombong itu adanya di dalam hati, tetap ada ciri-cirinya yang terlihat yaitu :
• Senang menonjolkan diri diantara orang lain dan menampakkan
ketinggiannya atas mereka yang senang tampil di dalam pergaulan dari
cara berjalannya,
• tidak mau dibantah pembicaraannya walaupun salah dan tidak dapat
diterima, dan meremehkan orang-orang Islam yang lemah dan miskin.
• Merasa dirinya suci dan memuji dirinya dan membanggakan nenek
moyangnya dari ulama-ulama dan orang yang utama dan bermegah-megah
dengan keturunan.
“Barangsiapa yang
membanggakan diri kepada orang lain dengan keturunannya dan nenek
moyangnya, maka hilanglah keberkahan nenek moyangnya bagi dia. Karena
nenek moyangnya itu bukanlah orang-orang yang suka bermegah-megah dan
menyombongkan diri kepada orang lain. Kalo mereka berbuat demikian
niscaya tidak ada keutamaannya.
Bersabda Rasulullah SAW : “Barangsiapa yang lambat amalnya tidak akan dipercepat oleh nasabnya.”
Dan Sabdanya pula : “Wahai Fatimah binti Rasulullah, aku tidak berguna
bagi di sisi Allah sediktpun, selamatkanlah diri kalian dari api
neraka…” ….terusannya, ” Tidak lebih unggul orang yang berkulit merah
dari pada orang yang berkulit hitam, dan juga tidak lebih unggul orang
arab, kecuali dengan taqwanya terhadap Allah. Kalian berasal dari Nabi
Adam dan Nabi Adam adalah dari tanah.”
Dan bersabda Rasulullah SAW : “Niscaya orang-orang akan berhenti dari
membanggakan keturunannya ataukah akan lebih hina di sisi Allah daripada
kecoa”
Keutamaan dan kemulyaan adalah dengan taqwa bukan dengan keturunan sebagaimana firman Allah SWT :
: (Q.S Al-Hujurat 49:13),yang artinya : “ Sesungguhnya yang paling diantara kalian di sisi Allah adalah yang paling taqwa diantara kalian”
Walaupun orang Itu
termasuk yang paling taqwa, dan paling berilmu, dan paling beribadah
kemudian ia sombong terhadap orang lain dan membanggakan diri, niscaya
ALLAH menggugurkan taqwanya dan membatalkan ibadahnya, apalagi
sebaliknya merupakan kebodohan yang sangat besar dan kedunguan yang
sangat parah.
Kebaikan itu seluruhnya ada pada sifat Tawadlu, khusyu dan merendahkan
diri kepada Allah SWT. Sabda Rasulullah SAW : “Barangsiapa yang tawadlu,
pasti diangkat derajatnya oleh Allah SWT dan barangsiapa yang sombong
akan dihinakan oleh Allah SWT”
(Sumber : Kitab Nashoihud Diniyyah)
sumber : www.sarkub.com
0 komentar:
Posting Komentar