WHAT'S NEW?
Loading...

Kekuatan Do'a Dapat Merubah Takdir

KEKUATAN DO'A DAPAT MERUBAH TAKDIR


Dalam sebuah hadits, Nabi shallallahu 'alaih wa sallam menjelaskan bahwa takdir yang sudah Allah subhaanahu wa ta'aala tentukan bisa berubah. Dan faktor yang dapat mengubah takdir ialah do'a seseorang.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلَّا الدُّعَاءُ وَلَا يَزِيدُ فِي الْعُمْرِ إِلَّا الْبِرُّ (الترمذي)

Bersabda Rasulullah shallallahu 'alaih wa sallam: "Tidak ada yang dapat menolak taqdir (ketentuan) Allah subhaanahu wa ta’aalaselain do'a. Dan Tidak ada yang dapat menambah (memperpanjang) umur seseorang selain (perbuatan) baik." (HR Tirmidzi 2065)

Subhanallah, betapa luar biasa kedudukan do'a dalam ajaran Islam. Dengan do'a seseorang bisa berharap bahwa takdir yang Allah subhaanahu wa ta’aala tentukan atas dirinya berubah. Hal ini merupakan sebuah berita gembira bagi siapapun yang selama ini merasa hidupnya hanya diwarnai penderitaan dari waktu ke waktu. Ia akan menjadi orang yang optimis. Sebab keadaan hidupnya yang selama ini dirasakan hanya berisi kesengsaraan dapat berakhir dan berubah. Asal ia tidak berputus asa dari rahmat Allah subhaanahu wa ta’aala dan ia mau bersungguh- sungguh meminta dengan do'a yang tulus kepada Allah subhaanahu wa ta’aala.

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ

"Katakanlah: "Hai hamba-hamba- Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah subhaanahu wa ta’aala mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi)." (QS Az-Zumar 53- 54)

Demikianlah, hanya orang yang tetap berharap kepada Allah subhaanahu wa ta’aala saja yang dapat bertahan menjalani kehidupan di dunia betapapun pahitnya takdir yang ia jalani. Ia akan senantiasa menanamkan dalam dirinya bahwa jika ia memohon kepada Allah subhaanahu wa ta’aala dalam keadaan apapun, maka derita dan kesulitan yang ia hadapi sangat mungkin berakhir dan bahkan berubah.

Sebaliknya, orang yang tidak pernah kenal Allah subhaanahu wa ta’aala dengan sendirinya akan meninggalkan kebiasaan berdo'a dan memohon kepada Allah subhaanahu wa ta’aala. Ia akan terjatuh pada salah satu dari dua bentuk ekstrimitas. Pertama , ia akan mudah berputus asa. Atau kedua, ia akan lari kepada pihak lain untuk menjadi sandarannya demi merubah keadaan. Padahal begitu ia bersandar kepada sesuatu selain Allah subhaanahu wa ta’aala- termasuk bersandar kepada dirinya sendiri- maka pada saat itu pulalah Allah subhaanahu wa ta’aala akan mengabaikan orang itu dan membiarkannya berjalan mengikuti situasi dan kondisi yang tersedia. Sedangkan orang tersebut dinilai sebagai seorang yang mempersekutukan Allah subhaanahu wa ta’aala dengan yang lain. Berarti orang tersebut telah jatuh ke dalam kategori seorang musyrik. Na’udzubillaahi mindzaalik

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

"Dan Tuhanmu berfirman, "Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (QS Al-Mu'min 60)
Dan yang tidak kalah pentingnya bahwa seorang muslim tidak boleh pernah berhenti meminta kepadaNya, karena sikap demikian merupakan suatu kesombongan yang akan menjebloskannya ke dalam siksa Allah subhaanahu wa ta’aala yang pedih. Maka
Rasulullah shallallahu 'alaih wa sallam bersabda:

مَنْ لَمْ يَدْعُ اللَّهَ غَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ

"Barangsiapa tidak berdo'a kepada Allah ta'aala, maka Allah subhaanahu wa ta’aala murka kepadaNya." (HR Ahmad 9342)

Saudaraku, janganlah berputus asa dari rahmat Allah subhaanahu wa ta’aala. Bila kita merasa takdir yang Allah subhaanahu wa ta’aala tentukan bagi hidup kita tidak memuaskan, maka tengadahkanlah kedua tangan dan berdo'alah kepada Allah subhaanahu wa ta’aala. Allah subhaanahu wa ta’aala Maha Mendengar dan Maha Berkuasa untuk mengubah takdir kita. Di antara do'a yang baik untuk diajukan sebagai bentuk harapan agar Allah subhaanahu wa ta’aala mengubah takdir ialah:

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي فِيهَا مَعَادِي وَاجْعَلْ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلْ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ

"Ya Allah, perbaikilah agamaku untukku yang mana ia merupakan penjaga perkaraku. Perbaikilah duniaku yang di dalamnya terdapat kehidupanku. Perbaikilah akhiratku untukku yang di dalamnya terdapat tempat kembaliku. Jadikanlah hidupku sebagai tambahan untukku dalam setiap kebaikan, serta jadikanlah matiku sebagai istirahat untukku dari segala keburukan." (HR Muslim 4897)
Mari berdoa, sebab Allah pasti akan mengabulkannya.


Dari: sahabat (Sampaikanlah Walau Satu Ayat)

LIKE+SHARE

1 komentar: Leave Your Comments

  1. Teruslah berdoa dan yakinlah Allah akan mengabulkan. Amin Ya Rabbal'alamiin

    BalasHapus