WHAT'S NEW?
Loading...

Makam Sunan Prapen




Makam Sunan Prapen

Penyebaran syiar agama Islam dan perkembangannya kerajaan Islam di Indonesia, khususnya pulau Jawa, tak bisa lepas dari keberadaan kerajaan Giri Kedaton. Sebab, kerajaan yang didirikan Sunan Giri bergelar Prabu Satmoto pada 1487 M itu memiliki peran penting: menjadi barometer (kiblat) bagi raja-raja (sultan) kerajaan Islam untuk minta pengabsahannya sebagai raja di tanah Jawa.
ZAMAN  keemasan kerajaan Giri Kedaton juga tak lepas dari peran seorang pewaris tahta kerajaan bernama Raden Fatichal alias Sunan Prapen (Raja Giri III), putra dari Sunan Dalem (Raja Giri II) sekaligus cucu Sunan Giri (Raja Giri I).
Sehingga, tak lengkap rasanya bagi para peziarah yang sedang berkunjung ke Sunan Giri jika tidak mampir ke makam Sunan Prapen yang berjarak hanya 200m sebelah barat makam Sunan Giri. Tepatnya di Desa Klangonan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.
Kerajaan Giri Kedaton dijadikan kiblat kerajaan Islam yang ada di nusantara saat pemerintahan Sunan Prapen  (1548-1605 M). Kebesaran pemerintahan Sunan Prapen hingga berpengaruh sampai ke Indonesia bagian Timur, seperti Hitu, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan Madura. Bahkan, raja-raja kerajaan Pajang dan Mataram selalu minta restu ke Sunan Prapen untuk mendapatkan pengabsaan sebagai raja di tanah Jawa.
Sunan Prapen (1510-1605 M) memerintah kerajaan Giri kedaton sejak berusia 46 hingga akhir hayatnya di usia 95, setelah menggantikan kedudukan kakaknya yang bernama Sunan Sedomargi (1545-1548 M) yang meninggal. Beliau juga terkenal sebagai seorang raja yang ahli dalam hal pemerintahan, berdagang, strategi perang dan digdaya (sakti). Bahkan,dalam hal keagamaan, oleh tokoh-tokoh di luar agama islam disertakan dengan Paus atau lebih dikenal dengan julukan Pausnya orang Islam Indonesia. Hal ini disebabkan Sunan prapen memiliki wawasan keilmuan yang lengkap dan mumpuni.
Namun sayang, pasca pemerintahan sunan prapen kerajaan Giri Kedaton kharismanya semakin pudar. Puncaknya, pemimpin kerajaan Giri kedaton tidak lagi boleh bergelar Sunan Susuhan melainkan di ganti dengan gelar Penembahan dang Pangeran. Raja terakhir Giri Kedaton di bawah kepemimpinan Pengeran Singosari (1725-1743 M).

sumber : http://wisatamalang.com

0 komentar:

Posting Komentar