Tasawuf dan Sufi Sebenarnya,
Bagi sebagian orang tasawuf adalah sebuah perilaku menjauhi dunia dan
lebih mengutamakan akhirat. Sebagian yang lain memahami tasawuf sebagai
sikap kesederhanaan. Ada pula yang memahami tasawuf sebagai upaya untuk
menyucikan diri dari segala bentuk kemaksiatan, menjauhi manusia dan
lebih mendekatkan diri kepada Allah. Ada pula kelompok yang anti
tasawuf, merasa jijik dan alergi, lantas memunculkan stigma-stigma negatif.
Padahal, banyak ulama yang dikenal oleh Umat Islam sebagai intelektual
di masanya ternyata akrab dengan ilmu tasawuf. Ambil contoh Imam Ibnul
Qayyim yang pernah memberikan pengakuan tentang pentingnya kedudukan
tasawuf dalam kehidupan seseorang, “Tasawuf adalah salah satu sudut
perilaku hakiki. Tasawuf adalah tazkiyatun nafsi (penyucian jiwa) yang
ditempuh sebagai persiapan untuk beralih ke haribaan Allah SWT dan
membangkitkan rasa kebersamaan dengan Allah SWT yang dicintai.”
Pernyataan Ibnu Qayyim ini tertuang dalam sebuah karyanya berjudul
Madarij al-Salikin. Itulah buah karya yang lahir setelah bersinggungan
dengan seorang sufi terkemuka Syaikh Abdullah bin Muhammad al-Harawi
yang dijuluki oleh Ibnu Qayyim sendiri sebagai Syaikhul Islam. Testimoni
Ibnu Qayyim soal tasawuf tidak berlebihan sebab rekam jejak ajaran
tasawuf bersumber dari al-Quran dan al-Hadits.
Prinsip akhlak
yang menjadi seruan utama dalam tasawuf, seperti dikatakan oleh Ibnu
Qayyim, merujuk kepada hadits-hadits selain tentunya dari al-Qur`an
sendiri. Dalam sebuah hadits disebutkan, “Kebersihan itu separuh iman,
ucapan ‘al-Hamdulillah’ itu memenuhi timbangan amal, ‘Subhanallah wal
hamdulillah’ itu memenuhi antara langit dan bumi, shalat itu cahaya,
sedekah itu bukti, sabar itu lentera, dan al-Qur`an itu hujjah yang
membela atau justru melawanmu.” (HR. Muslim).
Syaikh al-Kurdi
dalam bukunya Tanwir al-Qulub memberikan penjelasan panjang lebar
tentang defenisi tasawuf dan sufi. Kata beliau, “Ilmu tasawuf adalah
ilmu untuk mengetahui kondisi-kondisi jiwa, baik dan buruknya, dan
bagaimana cara membersihkannya. Topik ilmu tasawuf adalah
pekerjaan-pekerjaan hati dari sisi penyucian dan pembersihan. Manfaat
ilmu tasawuf adalah membersihkan hati dan mengenal Yang Maha Mengetahui
hal-hal ghaib. Hubungan ilmu tasawuf dengan ilmu-ilmu lain adalah
sebagai asas dan syarat dari semua disiplin ilmu. Ilmu tasawuf bersumber
dari al-Qur`an dan sunnah. hukum mempelajari ilmu tasawuf adalah wajib
`ain.”
Sumber-sumber ajaran tasawuf dan sufi digali dari
al-Quran dan al-Hadits. Dalam masalah kefakiran atau sikap sangat
membutuhkan Allah, ilmu tasawuf bersandar pada firman Allah surat Fathir
ayat 15, “Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah dan Allah
dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.”
Demikian halnya dalam masalah ahwal (rasa takut, harapan dan sedih)
juga berlandaskan pada al-Qur`an, “Lambung mereka jauh dari tempat
tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut
dan harap, serta mereka menafkahkan apa-apa rezeki yang Kami berikan.”
(Qs. As-Sajdah [32] : 16)
“Barangsiapa yang mengharap pertemuan
dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu,
pasti datang. dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Qs.
al-Ankabut [29] : 5).
“Dan apabila mereka mendengarkan apa
yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka
mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang telah mereka
ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: “Ya Tuhan
kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang
menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad SAW.” (Qs.
al-Maidah [5] : 83). Masih banyak ajaran-ajaran dalam tasawuf yang
kehadirannya tidak absen dari rujukan al-Qur`an dan Hadits.
Sebagai langkah penyucian diri, tasawuf patut diketahui dan diamalkan
oleh semua muslim di mana saja ia berada. Tasawuf bukan ajaran
eksklusif, elitis dan tertutup. Tasawuf merupakan ajaran yang terbuka
dengan perkembangan zaman, dapat diterapkan dalam segala kondisi. (Habib Ali Akbar bin Agil)
WHAT'S NEW?
Loading...
0 komentar:
Posting Komentar