WHAT'S NEW?
Loading...

Bahayanya Beribadah Tanpa Ilmu

Bahayanya Beribadah Tanpa Ilmu, 

Islam sangat memuliakan kedudukan ilmu. Dalam islam, seorang muslim wajib mencari ilmu, bahkan sejak ia masih dalam buaian ibunya. Sampai kapan? Sampai ia meninggal dunia. Artinya, tidak ada kata final dalam mencari, mengajarkan dan mengamalkan ilmu. Sikap puas diri dengan ilmu yang telah diperoleh menunjukkan kebodohan dirinya sendiri. Oleh karena itu, Imam Bukhari pernah mengatakan yang apabila kita terjemahkan secara bebas, maknanya, “Belajarlah, Berilmullah, sebelum engkau berkata dan beramal.”

Dalam kitab al-Fawaid al-Mukhtarah li Salik Thariiq al-Akhirah, diketengahkan sebuah pembahasan soal “al-i`badah bi ghairil `ilm” (beribadah tanpa ilmu). Berikut petikannya:

1. Telah dinukil dari imam al-Ghazali dan yang lain, umat islam telah mencapai konsensus (kesepakatan) bahwa seseorang tidak boleh melakukan suatu perbuatan apapun sampai ia mengetahui keputusan dan hukum yang diberlakukan oleh Allah dalam perbuatan yang ia kerjakan.

2. Umar bin Khatab ra. berkata, “Seseorang yang belum pandai dalam masalah agama tidak boleh melakukan transaksi jual-beli di areal bisnis kami (pasar/mall). Sebab orang yang demikian dikuatirkan bisa memakan riba tanpa dia sadari, karenan ketidaktahuaannya dalam masalah agama.

3. Seandainya seseorang beribadah layaknya malaikat yang ada di langit, tapi tanpa dasar ilmu, ia tergolong sebagai manusia-manusia yang merugi.

4. Ilmu tanpa amal adalah sebuah sikap tak waras dan amal tanpa ilmu tidaklah sah

5. Di negeri Maroko hiduplah seorang ahli ibadah yang dikenal oleh masyarakat sekitarnya sebagai orang shalih. Suatu hari ia membeli seekor keledai betina. Anehnya keledai itu tidak ia gunakan sama sekali. Hal ini membuat seorang tetangganya diliputi rasa penasaran, “Tuan, mengapa keledainya tidak dimanfaatkan?” Dijawab oleh si ahli ibadah ini, “Memang, aku hanya memanfaatkannya untuk memuaskan nafsu birahiku.”

Setelah diusut, ternyata si ahli ibadah ini betul-betul tidak tahu soal larangan keras menyetubuhi hewan. Ketika ia diberi tahu soal hukum ‘kuda-kudaan’ dengan hewan, ia menangis sejadi-jadinya.

6. Ada sebagian orang yang tidak mengusap kepalanya saat wudhu selama 60 tahun karena menduga bahwa hal itu ‘hanya’ sunnah. Maka dikatakan kepada mereka, “Ulangi shalatmu sebanyak masa tersebut.”

7. Pernah suatu saat habib Abdullah bin Husain bin Thahir masuk ke sebuah negeri. Mendengar hal itu, Habib Abdullah bin Umar bin Yahya berkata, “Kami telah membatalkan tiga ratus akad yang kami dapati dalam keadaan rusak, kemudian kami benarkan. Tidak ada yang membuat mereka terjerumus dalam kerusakan akad-akad ini, kecuali kebodohan.” (Habib Ali Akbar Bin Agil)

0 komentar:

Posting Komentar